SISTEM REPRODUKSI TERHADAP PERGAULAN BEBAS

NAMA:M AHYA ALFIETO

KELAS:XI MIPA 5

ABSEN:15



SISTEM REPRODUKSI TERHADAP PERGAULAN BEBAS


PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS

Istilah pergaulan bebas bukan hal yang tabu lagi dalam kehidupan masyarakat, tanpa melihat jenjang usia kata pergaulan bebas sudah sangat populer, artinya bahwa ketika masyarakat mendengar kata pergaulan bebas maka arah pemikirannya adalah tindakan yang terjadi di luar koridor hukum yang bertentangan terutama bagi aturan Agama.

Pergaulan bebas adalah tindakan atau sikap yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan tidak terkontrol dan tidak dibatasi oleh aturan-aturan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Pergaulan bebas dalam pemahaman keseharian identik dengan perilaku yang dapat merusak tatanan nilai dalam masyarakat. Berikut ini adalah pengertian pergaulan bebas menurut para ahli yaitu:

1. Udin
Pergaulan bebas merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, akibatnya mengembangkan perilaku yang menyimpang.

2. Yanto

Pergaulan bebas adalah kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat terima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.

3. Johan

Pergaulan bebas adalah sebuah proses interaksi antara seorang dengan orang lain tanpa mengikatkan diri pada aturan-aturan baik undang-undang maupun hukum agama serta adat kebiasaan.


DAMPAK PERGAULAN BEBAS

Adapun bentuk-bentuk pergaulan bebas yang penting untuk diwaspadai adalah seks bebas, merokok dan minum-minuman keras di kalangan remaja, tawuran, konsumsi obat-obatan terlarang. Di mana pergaulan bebas tersebut bila tidak segera ditanggulangi dapat menyebabkan berbagai dampak buruk, yaitu sebagai berikut:

  1. Timbul masalah dengan keluarga
  2. Kehamilan di luar nikah dan penyakit kelamin
  3. Mendapat stigma buruk dari lingkungan
  4. Prestasi di sekolah menurun
  5. Cenderung mencoba hal yang baru tanpa memikirkan akibatnya.

DAMPAKNYA TERHADAP REPRODUKSI

1. Reiter

Penyakit reiter ini merupakan penyakit yang penularannya terjadi lewat hubungan kelamin, ini sering ditemukan di wilayah Inggris dan Amerika Utara. Namun, pada wilayah Eropa, Afrika, dan Asia, penyakit reiter ini lebih sering ditemukan pada penderita disentri amuba, disentri basilus, dan diare non spesifik.

2. Sifilis

Penyakit sifilis ini disebabkan oleh Treponema pallidum, penyakit ini berbahaya bagi kedua pasangan. Bagi ibu hamil juga dapat berbahaya karena akan menyebabkan kecacatan lahir pada bayi dan bisa juga lahir dalam kondisi meninggal.

Gejala penyakit ini berupa luka yang menandakan bakteri masuk, lalu muncul ruam pada tubuh. Selain itu ada juga yang tidak menimbulkan gejala, namun bakteri tetap masuk ke dalam tubuh.

Penyakit ini menyebar melalui hubungan seksual, di mana antara pria dan wanita memiliki penyakit sifilis. Sifilis ini rentan menular dengan orang yang sering ganti pasangan.

3. Herpes Genitalis

Ini adalah penyakit menular yang dialami pria dan wanita setelah berhubungan seks. Penyakit ini menimbulkan luka melepuh di area kelamin, bahkan penderita penyakit herpes genitalis ini bisa saja tidak menimbulkan gejala.

Bagi yang bergejala biasanya ditandai dengan luka yang melepuh, gatal, dan sakit. Gejala ini biasanya bisa saja kambuh dalam satu tahun. Namun dengan seiring waktu karena kekebalan tubuh intensitas kambuhnya akan berkurang.

Penyebaran penyakit ini biasanya melalui hubungan seksual dengan orang yang memiliki penyakit herpes ini. Penyakit herpes ini juga dapat menular pada bayi dalam kandungan ibu hamil.

4. Gonore

Gonore merupakan salah satu penyakit kelamin pada pria. Penyakit ini menimbulkan gejala berupa nanah yang keluar dari penis. Penderita penyakit ini akan merasa sakit ketika buang air kecil. Penyakit ini dapat sembuh dalam beberapa hari jika mendapat penanganan yang tepat.

Bakteri yang menyebabkan penyakit ini muncul adalah Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini menular karena hubungan seksual. Seseorang lebih mudah tertular apabila sering ganti pasangan. Penyakit gonore ini tidak memiliki gejala bagi wanita yang menderita penyakit ini.

Seperti pada penyakit kelamin lainnya. Penyakit ini dapat menular pada bayi dari kandungan ibu hamil saat proses persalinan. Biasanya bayi yang tertular akan ada keluhan pada mata.

5. Kondiloma Akuminata

Kondiloma akuminata ini dapat disebut juga dengan kutil kelamin. Penyakit ini disebabkan oleh virus human papillomavirus (HPV). Penyakit ini biasanya ditularkan karena berhubungan seks tanpa pengaman.

Dikutip dari alodokter, bahwa pria yang mengalami penyakit ini sebagian besar berumur antara 17-30 tahun. Selain pria, wanita juga dapat mengalami penyakit kutil kelamin ini. Jika dibiarkan saja, kondiloma akuminata ini dapat terus membesar dan menimbulkan rasa tidak nyaman.Penularan virus ini biasanya terjadi karena penggunaan mainan seks yang kurang bersih. Selain itu dapat juga disebabkan karena gonta-ganti pasangan tanpa kondom, dan juga pernah memiliki penyakit menular pada kelamin.

6. Trikomoniasis

Trikomoniasis ini adalah penyakit kelamin menular yang oleh parasit Trichomonas vaginalis. Penyakit ini menular karena berhubungan seks tanpa kondom. Penyakit ini umumnya tidak menimbulkan gejala, namun seseorang yang menderita trikomoniasis ini dapat menularkan kepada orang lain.

Bila ada gejala pun penyakit ini biasanya akan muncul keluhan dalam 5-28 hari setelah terinfeksi. Wanita yang terkena trikomoniasis ini ditandai dengan gejala keputihan, keputihan warna kuning kehijauan, gatal, serta sakit saat berhubungan seksual.Sedangkan pada pria yang terkena penyakit ini ditandai dengan bengkak kemerahan di ujung penis, keluar cairan putih, dan sakit saat ejakulasi.

7. Klamidia

Klamidia adalah penyakit seksual menular yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Penyakit ini dapat terjadi pada pria maupun wanita. Bakteri ini bisa menularkan penyakit ke leher rahim (serviks), saluran kencing, anus, tenggorokan, dan mata.

Klamidia tidak sulit untuk diobati jika penanganannya tepat. Namun, jika tidak dapat penanganan yang cepat dan baik, penyakit ini berisiko pada kehamilan. Di mana wanita yang memiliki penyakit klamidia akan sulit untuk hamil.

Gejala yang dialami wanita yang terkena penyakit ini seperti, sakit saat berhubungan seks, ada rasa terbakar saat buang air kecil, pembengkakan di sekitar vagina atau anus, dan iritasi di rektum. Sedangkan pada pria akan mengalami gejala, rasa terbakar saat buang air kecil, penis mengeluarkan nanah, iritasi pada rektum, dan testis bengkak.

8. Ulkus Molle

Ulkus molle ini juga dapat disebut dengan chancroid. Infeksi bakteri ini dapat terjadi pada pria dan wanita. Penyakit ini ditimbulkan oleh bakteri Haemophilus ducreyi. Bakteri ini menyerang bagian luar kelamin yang menimbulkan luka dan bintik kecil.

Pada pria gejala ulkus molle ini ditandai dengan benjolan merah pada penis, lalu berubah menjadi luka dalam 1-2 hari setelah terinfeksi. Sedangkan pada wanita umumnya memunculkan empat benjolan merah pada bagian labia yaitu, labia anus, dan labia paha. Setelah menjadi luka, benjolan ini akan menimbulkan sensasi terbakar.

9. Lymphogranuloma Venereum (LGV)

Penyakit ini disebabkan karena infeksi bakteri Chlamydia trachomatis varian L1, L2, dan L3. Ini adalah penyakit seksual menular. Penyakit ini dapat dialami oleh siapa saja  yang aktif melakukan hubungan seksual sesama jenis. Dikutip dari alodokter, penyakit ini lebih seringnya terjadi pada pria berumur 15-4 tahun.

Infeksi ini dapat menular melalui kontak langsung dengan orang yang memiliki penyakit LGV ini. Gejala yang ditimbulkan akan muncul luka seperti borok yang sangat dalam di sekitar dubur dan anus.

10. Granuloma Inguinale

Granuloma inguinale ini adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Klebsiella granulomatis. Penyakit ini dapat menginfeksi orang yang aktif berhubungan seksual tanpa pengaman antara umur 20-40 tahun.

Granuloma inguinale ini dapat terinfeksi oleh bakteri ketika berhubungan seks melalui vagina dan anus. Penyakit ini lebih sering terkena pada pria yang berhubungan sesama jenis dibanding dengan heteroseksual.

Gejala yang timbul ketika terkena granuloma inguinale ini adalah timbul benjolan merah kecil pada area kelamin. Perlahan-lahan benjolan ini akan membesar dan pecah sehingga membentuk luka. Jika dibiarkan saja tanpa pengobatan, luka ini akan menjadi jaringan parut yang permanen.

11. HIV dan AIDS

Human immunodeficiency virus (HIV) ini adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh. Virus ini juga didapat saat melakukan hubungan seks dengan bergonta-ganti pasangan. Virus ini menginfeksi dan menghancurkan sel CD4.

Jika tidak ditangani dengan serius maka virus ini akan berkembang menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Ini adalah penyakit yang fatal, penyakit ini adalah tahap akhir dari HIV. Setelah berkembang menjadi AIDS tubuh sudah tidak mampu lagi untuk melawan infeksi virus ini.

Saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan penderita HIV dan AIDS. Namun ada obat yang hanya untuk memperlambat perkembangan dari penyakit itu. Ini untuk meningkatkan harapan hidup dari penderita penyakit ini.


TEKNOLOGI REPRODUKSI

Bayi tabung adalah suatu istilah yang mewakili bayi yang lahir dari hasil pembuahan sperma dan ovum diluar tubuh manusia, dengan bantuan teknologi modern. Bayi tabung adalah salah satu tindakan medis untuk tatalaksana fertilitas. Teknik yang sering digunakan adalah in vitro fertilization, atau IVF.


IVF adalah suatu teknologi bantuan reproduksi (Assisted Reproductive Technology/ART). Proses fertilisasi melalui IVF dilakukan dengan cara mengekstraksi sel-sel telur, mengambil sampel sperma, kemudian secara manual menggabungkan sel telur dan sperma tersebut didalam cawan petri laboratorium. Dalam perkembangannya, sel telur dan sperma akan berkembang menjadi embrio yang selanjutnya akan ditransfer ke uterus.

Metode ART lain selain daripada IVF adalah Gamete Intrafallopian Transfer (GIFT),  Zygote Intrafallopian Transfer (ZIFT), dan Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI). Pada metode GIFT atau Tandur Alih Gamet Intra Tuba, sel telur dan sperma yang telah diambil, digabungkan dilaboratorium kemudian dengan segera ditempatkan kedalam tuba fallopi sehingga proses fertilisasi terjadi dalam tubuh wanita tersebut.

Pada metode ZIFT, sel yang sudah dalam bentuk embrio ditransfer langsung ke tuba falopii. Sedangkan pada metode ICSI, dilakukan injeksi langsung sperma tunggal atau terpilih kedalam sel telur, yang dilakukan di laboratorium IVF. [1-6]


source:https://www.alomedika.com/tindakan-medis/obstetrik-dan-ginekologi/bayi-tabung

https://www.merdeka.com/jabar/pengertian-pergaulan-bebas-berikut-dampak-dan-cara-menanggulanginya-kln.html

https://www.gramedia.com/best-seller/dampak-pergaulan-bebas/






0 comments: